Wisata Dakwah Okura, Menuai Pahala Lewat Wisata

Dakwah tidak hanya disampaikanmelalui pengajian dan tulisan, tetapi juga bisa dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya lewat kegiatan wisata atau lebih dikenal dengan wisata dakwah. Wisata dakwah adalah wisata yang mengajak pengunjung untuk melakukan kegiatan sunnah. Sunnah yang dimaksud bukanlah kegiatan sunnah seperti shalat dhuha bersama ataupun melaksanakan puasa sunnah, melainkan sunnah yang dilakukan melalui kegiatan olahraga seperti berkuda dan memanah.

Salah satu tempat wisata dakwah yang terdapat di Pekanbaru adalah Wisata Dakwah Okura, tepatnya di jalan Raja Panjang Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir. Awalnya, tempat wisata ini adalah sebuah yayasan yang dinaungi oleh sebuah pesantren. Saat itu, hanya terdapat dua ekor kuda yang digunakan untuk menyalurkan hobimurid-murid yayasan. Seiring berjalannya waktu, tempat wisata ini terus berkembang menjadi Wisata Dakwah Okura dan dibuka untuk umum pada tahun 2014, dipimpin oleh Muhammad Ari Syaiful.

Berkuda dan memanah adalah salah satu kegiatan yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat beliau, baik itu dalam sebuah peperangan ataupun perlombaan. Para pejuang-pejuang Islam yang tangguh dan pemberani tidak pernah lepas dengan yang namanya memanah dan berkuda. Bahkan di dalam sejarah, Rasulullah pernah memakai strategi memanah untuk memenangkan pertempuran dalam perang Uhud. Namun sangat disayangkan kemenangan mendadak berpindah di tangan musuh di saat tim pemanah lengah. Umar bin Khattab pernah berkata “Ajarkanlah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda” (Musnad Imam Ahmad Juz 1/302). Beberapa hadits juga banyak menganjurkan dan menjelaskan tentang keutamaan berkuda dan memanah. Salah satunya ialah: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda” (Ahmad:16699).Inilah pondasi yang ditanamkan Wisata Dakwah Okura dalam menyuguhkan olahraga sunnah.

Tempat wisata ini buka pada hari Selasa hingga Ahad. Hari Senin dikhususkan untuk mengistirahatkan kuda-kuda. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu lebih kurang setengah jam perjalanan dari kota Pekanbaru, jika ditempuh dengan kendaraan roda empat. Akses menuju ke sana tidak sulit karena lokasinya sangat mudah ditemukan, dekat dengan Danau Khayangan Lembah Sari atau Danau Buatan (nama sebelumnya). Jika sudah melewati danau tersebut, kita cukup menambah waktu beberapa menit untuk meneruskan sedikit perjalanan agar bisa masuk ke desa Okura. Sesampainya di sana, akan dijumpai petunjuk jalan dan spanduk selamat datang di pintu masuk Wisata Dakwah Okura. 

Penanggung Jawab Wisata Dakwah Okura. Foto : Kelana Riau/Rizki Okta

Saat berada di lokasi,terdapat belasan ekor kuda yang sudah siap untuk ditunggangi. Kudanya terlihat sehat dan ukurannya bermacam-macam. Mulai dari ukuran kecil, sedang, hingga yang paling besar. Tidak hanya orang dewasa yang bisa mencoba, anak-anak juga bisa mencoba olahraga ini dengan menunggangi kuda yang terkecil. Tentunya akan dituntun juga oleh pemandu kuda yang sudah terlatih. Tidak jauh dari lokasi penunggangan kuda terdapat sebuah lapangan panahan. Tempatnya cukup luas untuk melesatkan anak panah. Tidak hanya menyajikan beberapa permainan, wisata ini juga menyediakan jasa penitipan kuda. Kuda-kuda akan dirawat sepenuhnya di sini. Selain itu, Wisata Dakwah Okura juga memiliki paket pelatihan kuda diantaranya paket private dan paket riding school.

Okura Stable. Foto : Kelana Riau/Rizki Okta Mulyadi

Kedepannya, Wisata Dakwah Okura akan membuka program tracking atau berkuda di alam lepas. Pengunjung akan diajak berkeliling menggunakan kuda di sebuah perkebunan. Panjang rute lintasannya mencapai lebih kurang tiga puluh kilometer. Di samping itu Wisata Dakwah Okura akan mencanangkan beberapa permainan lain diantarany berenang, motocross, air soft gun, paintball, camping dan outbond.

Penulis: Rizki Okta Mulyadi
Editor : Tantia Shecilia