Menjelajah Seni Lewat Kenduri Puisi
Riau memiliki beragam kesenian, salah satunya adalah puisi. Para seniman, budayawan, sastrawan dan penyair-penyair Riau telah banyak melahirkan bait-bait puisi baik itu dalam bentuk tulisan maupun verbal.Banyak pula buku-buku puisi karya para penyair dan seniman Riau yang terpajang di rak-rak Perpustakaan Daerah dan Nasional.Bahkan, puisi mereka telah sampai keluar negeri, salah satunya buku puisi karya Alm. H. Tenas Efendy.
Bagi masyarakat Riau, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menikmati puisi salah satunya berpuisi sambil berwisata. Kegiatan yang menggabungkan wisata dan seni ini dinamakan “KenduriPuisi”.Kegiatan ini diprakarsai oleh Komunitas Seni Rumah Sunting dan diketuai oleh Kunni Masrohanti,seorang penyair wanita Riau yang pernah mewakili Riau dan Indonesia dalam pembacaan puisi.Buku-buku puisinya juga telah banyak yang terbit.
Penampilan Puisi di Hutan Bakau Dumai. Foto : Kacamata Gober |
Selain membudayakan seni puisi, kegiatan ini juga mengangkat potensi wisata yang ada di Riau dengan mengadakan kenduri di tempat yang berbeda-beda tiap bulannya. Lokasi wisata yang pernah dikunjungi mulai dari kenduri puisi I hingga VI yaitu Tepian Mahligai Koto Panjang, Pantai Ogis Teluk Meranti, Bandar Bakau Dumai, Desa Gema, Danau PLTA Koto Panjang, Desa Tanjung Pauh dan Desa Padang Sawah. Nantinya,para peserta kenduri diminta untuk menulis dan membacakan puisi yang telah dibuat. Tema puisi disesuaikan dengan tempat lokasi wisata yang dikunjungi.Semisal yang dikunjungi adalah hutan bakau maka puisi yang ditulis harus tentang hutan bakau.Pesertanya juga bermacam-macam, ada dari kalangan seniman, penyair, sastrawan, budayawan,grup musik kesenian,komunitas, mahasiswa, anak sekolah bahkan masyarakat umum dipersilahkan ikut bagi mereka yang ingin bergabung dalam pesta puisi ini.
Kenduri Puisi VI di Desa Tanjung Pauh dan Desa Padang Sawah. Foto : Kacamata Gober |
Kenduri puisi bisa berlangsung dua hari bahkan lebih.Hanya dengan membayar pendaftaran yang ditetapkan panitia, para peserta akan difasilitasi mulai dari transportasi, penginapan dan konsumsi selama kegiatan berlangsung. Terkadang pihak pemerintah juga ikut membantu memfasilitasi kegiatan ini sehingga biaya pendaftaran bisa menjadi lebih murah.Seperti kenduri puisi di Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan, para peserta hanya membayar Rp.50.000/orang untuk dua hari satu malam.Adapula kegiatan tambahan seperti menyusuri sungai dengan piyau, menanam bakau ataupun camping tergantung lokasi kenduri puisi.
Penampilan Puisi di Tepian Sungai Bono, Pelalawan. Foto : Kelana Riau/Rizki Okta Mulyadi |
Menurut Kunni Masrohanti yang biasa disapa Kak Kunni, puisi harus dikenalkan dan disebarluaskan sampai kepelosok daerah.Puisi tidak hanya dinikmati oleh orang-orang yang sedang sepi,galau, ataupun orang-orang yang menyimpan perasaan cinta,tetapi puisi juga harus keluar dari keadaan sepi dan perasaan tersebut puisi bisa dinikmati oleh siapapun. Selain itu, tujuan kenduri ini juga untuk memotivasi bibit-bibit penyair puisi muda yang memiliki bakat ataupun karya,namun tidak dapat mengembangkannya karena tempat tinggal yang jauh dari kota. Sehingga, akses-akses untuk memfasilitasi bakat mereka juga menjadi terbatas.Bagi yang ingin mengetahui dan mengikuti Kenduri Puisi ini bisa menghubungi via facebook “Kunni Masrohanti”.
Penulis : Rizki Okta Mulyadi
Editor : Tantia Shecilia
Tidak ada komentar