Menyusuri Keindahan Air Terjun Batu Dinding
Provinsi Riau memang tidak memiliki gunung, tetapi bukan berarti Riau tidak memiliki air tejun. Hampir setiap kabupaten di Riau memiliki air terjun, salah satunya adalah air terjun Batu Dinding yang terdapat di Kampar Kiri. Menurut Kacamata Gober salah satu penggiat Ekowisata Riau, Kampar memiliki banyak air terjun karena model kontur daerah yang berbukit dan masih satu hamparan dengan Sumatera Barat. Termasuk air terjun Batu Dinding di desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau.
Menyusuri Keindahan Air Terjun Batu Dinding - Kelana Riau. Foto : Kacamata Gober |
Air Terjun Batu Dinding di kelola oleh Kelompok Kerja (pokja) Batu Dinding yang terbentuk pada bulan Februari 2013. Dengan pendampingan dari WWF, Pokja Batu Dinding mulai melakukan penataan disekitar lokasi air terjun seperti memperjelas jalur lintas ke air terjun, sarana bak sampah, papan pengumuman dan beberapa pondok untuk beristirahat.
Untuk dapat menikmati air terjun ini, kita harus menempuh perjalanan dari Pekanbaru ke arah Lipat Kain menuju Desa Gema dengan jarak tempuh kira-kira 90-100 km dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Desa Gema, ada dua pilihan jalur untuk dapat sampai di Air Terjun Batu Dinding. Pertama, melalui jalur darat dengan jarak kira-kira 5 km menggunakan motor menuju Desa Tanjung Belit dengan kondisi jalanan beraspal kasar. Selama perjalanan, kita akan dimanjakan dengan pemandangan hutan sawit dan karet. Sampai di Desa Tanjung Belit, kita harus berjalan kaki sekitar 30-45 menit mengikuti hulu Sungai Subayang agar sampai di air terjun. Jika menggunakan motor atau mobil, akan dikenakan biaya parkir Rp. 5.000 per motor dan tiket masuk Rp. 5.000 per orang.
Perjalanan Menuju Air Terjun Batu Dinding - Kelana Riau. Foto : Kacamata Gober |
Cara kedua agar dapat sampai di air terjun batu dinding yaitu melalui transportasi air dengan menggunakan piyau (kapal dengan mesin). Piyau ini dapat menampung penumpang sampai 20 orang dan dikenakan biaya Rp. 10.000 per orang. Waktu tempuh untuk menuju air terjun sekitar 20-30 menit dengan suguhan pemandangan Sungai Subayang dan hutan-hutan di bukit-bukit desa. Menggunakan piyau memiliki sensasi tersendiri yang menyenangkan. Setelah itu, kita perlu menempuh perjalanan menembus hutan sekitar 15 menit agar sampai di tetesan surga itu, air terjun Batu Dinding.
Camp Ground Desa Gema - Kelana Riau. Foto : Kacamata Gober |
Saat ini, air terjun batu dinding dapat dikatakan terkelola dengan baik. Akses transportasi yang relatif mudah ditempuh serta terdapatnya bumi perkemahan di desa Gema, menjadikan Air Terjun Batu Dinding ini menjadi tempat wisata yang sering dikunjungi oleh pendatang dari luar desa. Air terjun yang sejuk dan sungai yang jernih akan dapat selalu kita nikmati, jika kita terus menjaga kelestariannya dengan tidak membuang sampah di lokasi air terjun dan di sungai. Air terjun batu dinding adalah warisan yang perlu kita jaga bersama.
Penulis : Afifah
Editor : Tantia Shecilia
Tidak ada komentar