Menyingkap Pesona Bumi Melayu

  • Info Kelana

    Pacu Jalur, Event Nasional dari Kuantan Singingi

    Pacu jalur merupakan sebuah perlombaan balap perahu panjang yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Propinsi Riau. Satu perahu jalur bisa diisi lebih kurang 50 orang peserta yang bertugas sebagai tukang onjai (Berdiri di depan dan belakang jalur) dan para pendayung perahu untuk mencapi finish. Perahu ini bukanlah terbuat dari susunan papan tetapi dari pohon besar dan panjang yang diukir membentuk perahu tanpa ada sambungan kayu tambahan. Panjangnya bisa mencapai 35 hingga 40 meter dengan lebar 1,3 sampai 1,5 meter.

    Awal muncul tradisi pacu jalur bermula ketika masyarakat Kuantan Singingi menggunakan perahu tersebut sebagai alat transportasi utama yang mana dahulunya transportasi darat belum berkembang. Tidak hanya transportasi sebagai pengangkut orang tetapi perahu panjang tersebut digunakan juga sebagi transportasi pengangkut hasil bumi seperti tebu atau sayur-sayuran. Lalu bermunculan perahu-perahu yang dihias dengan ukiran-ukiran indah, seperti ukiran harimau, buaya atau ular. Perahu yang tadinya hanya sebagai alat transportasi menjadi sebagai identitas sosial. Karena hanya kalangan bangsawan, datuk atau petinggi adat yang memiliki perahu dengan ukiran hias yang indah tersebut. Seiring berjalannya waktu perahu dijadikan ajang adu kecepatan yang hingga sekarang dikenal dengan pacu jalur.

    Jalur Puti Mandi Mayang Taurai Dari Desa Rantau Sialang. Foto : putralubukjambi.blogspot.co.id

    Event pacu jalur dilaksanakan sekali dalam setahun untuk menyambut datangnya hari kemerdekaan Indonesia tepatnya pada penghujung bulan Agustus atau September. Dahulunya pacu jalur dijadikan sebagai penyambutan hari besar agama Islam. Perlombaan bisa berlangsung 3 hingga 4 hari tergantung banyaknya jalur yang ikut bertanding. Dan hadiahnya tidak tanggung-tanggung, hadiah tertinggi bisa mendapat beberapa ekor kerbau dan sejumlah uang. Kemeriahan pacu jalur tidak hanya sekedar perlombaan tapi juga dijadikan momen berkumpul dengan keluarga dan sahabat bagi masyarakat Kuansing yang berada di daerah rantau. Selain acara perlombaan pacu jalur, pesta rakyat ini juga diselingi dengan pertunjukan tarian daerah, Pekan Raya, pementasan lagu daerah, randai Kuansing, dan pementasan kesenian tradisional dari berbagai daerah yang ada di Riau. Selain itu pengunjung dapat menikmati jajanan khas daerah Kuansing dan mencari oleh-oleh khas Kuansing seperti gantungan kunci atau miniatur perahu jalur.

    Salah satu jalur yang sedang bertanding. Foto: ariansi-sebelas.blogspot.co.id

    Arena pacu jalur berada di Tepian Narosa yaitu sungai Kuantan di kota Teluk Kuantan. Jika dari kota Pekanbaru akan memakan waktu lebih kurang 3,5 jam perjalanan darat. Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan event pacu jalur hingga selesai dan akan menginap, bisa menyewa tempat-tempat penginapan yang ada di kota Teluk Kuantan. Biaya masuk untuk menonton pacu jalur gratis namun ada biaya parkir kendaraan. Untuk biaya menuju kota Teluk Kuantan tergantung dari transportasinya. Jika menggunakan mobil pribadi dari kota Pekanbaru, cukup dengan mengeluarkan biaya bensin saja yang lebih kurang Rp.250.000 (PP). Jika tidak mempunyai kendaraan pribadi, bisa menggunakan travel dengan biaya Rp 100.000 (sekali berangkat) atau menyewa mobil dan supir yang disediakan tim Kelana Riau Travel.

    Penulis : Rizki Okta Mulyadi
    Editor : Tantia Shecilia

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad