Istana Siak, Matahari Timur dari Siak
Istana Siak Sri Indrapura adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Riau. Istana siak merupakan peninggalan termasyur dari Kerajaan Siak yang disebut Asserayah Hasyimiah. Istana ini dirancang oleh arsitek berkebangsaan Jerman dengan bangunan bercirikan arsitektur gabungan antara Melayu, Arab, dan juga Eropa yang dibangun pada masa Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889. Pembangunannya selesai pada tahun 1893 yang hingga saat ini bangunan tersebut masih berdiri kokoh sebagai simbol kejayaan kerajaan Siak masa lalu.
Dalam perkembangannya, Kerajaan yang didirikan di Buatan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung ini muncul sebagai kerajaan bahari dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya dalam memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka. Kesultanan Siak juga disebut-sebut sebagai salah satu yang ikut berperan pada terbentuknya Senapelan menjadi Pekanbaru.
Istana Siak terletak di Kabupaten Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau. Istana yang dijuluki Istana Matahari Timur ini dapat di tempuh selama 2 jam dari Kota Pekanbaru. Perjalanan dapat ditempuh melalui jalur darat dan jalur sungai. Dahulunya, untuk mencapai ke lokasi sangat sulit hingga menempuh waktu lebih dari 4 jam. Selain jalan yang masih berbatu, tantangan lainnya adalah harus melewati dua kali penyeberangan ferri. Belum lagi pengguna ferri harus menunggu antrian untuk dapat menggunakan ferri dan harus membatasi waktu di lokasi mengingat penyeberangan ferri juga memiliki waktu istirahat dan waktu berhenti. Namun setelah dibangunnya jembatan di kedua lokasi penyeberangan ferri tersebut, akses lokasi menjadi lebih cepat dan keadaan jalan juga lancar untuk dilalui oleh kendaraan umum. Sehingga akomodasi untuk melihat bangunan bersejarah Melayu zaman tempo dulu tersebut juga relatif murah jika ditempuh dari Kota Pekanbaru.
Selama perjalanan menuju ke sana, akan terlihat hamparan luas perkebunan sawit yang menjadi salah satu hasil perkebunan dari Kabupaten Siak. Hasil tersebut juga menempatkan Kabupaten Siak menjadi salah satu kabupaten yang menyumbang devisa negara terbesar di antara kabupaten-kabupaten yang ada di Indonesia. Sesampainya di Siak, terlihat pula tata kota yang tersusun rapi dan penduduk yang tidak begitu ramai. Kawasan perkantoran dan pemerintahan berada pada sekitaran sungai Siak. Sungai yang menjadi sungai terdalam di Indonesia ini menjadi pemisah antara Siak kota dengan Siak seberang dan dihubungkan oleh satu jembatan besar yang menjadi salah satu obyek wisata baru yang ada di Siak. Tidak perlu khawatir untuk penginapan di Siak, sudah ada hotel atau wisma yang dapat dengan mudah dijumpai.
Pemerintah setempat juga berupaya meningkatkan pendapatan daerah melalui wisata yang ada di Siak dengan menggelar berbagai kegiatan. Salah satunya event tahunan yang diselenggarakan di Siak adalah Tour De Siak. Yaitu balap sepeda yang menempuh jalur panjang yang mengitari seluruh kawasan dan objek wisata di Kabupaten Siak. Event ini juga diikuti oleh berbagai peserta dari luar negeri yang bertujuan untuk memperkenalkan Siak sebagai tempat wisata yang ada di Riau.
Istana Siak Wisata Sejarah di Riau. Foto : Google.com |
Istana Siak berada tidak jauh dari tepian Sungai Siak, tepatnya di tegah kota. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas terbagi menjadi Sembilan ruangan yang berguna untuk istirahat Sultan serta para tamu Istana. Sedangkan lantai bawah terbagi menjadi enam ruangan sidang yang berfungsi sebagai ruang tunggu tamu dan ruang sidang kerajaan serta ruang jamuan. Penghubung antara lantai bawah dan lantai atas adalah dua buah tangga yang dibentuk memutar menuju ke lantai atas. Ada sebuah mitos yang ada di masyarakat bahwa ketika menghitung jumlah anak tangga menuju atas akan berbeda jumlahnya dengan jumlah anak tangga menuju ke bawah. Dan bagi yang dapat menghitung dengan jumlah yang sama maka akan beruntunglah ia selama hidupnya.
Bagian depan Istana Siak. Foto : Kelana Riau/Afifah |
Di dalam istana terdapat duplikat dari koleksi benda antik Istana seperti keramik dari Cina dan Eropa, alat musik lama, alat perang seperti meriam, kursi-kursi kristal kerajaan yang dibuat pada tahun 1896, perkakas seperti sendok, piring, pakaian yang dipakai oleh keluarga kerajaan, serta berbagai koleksi lain yang ketika melihatnya seolah-olah dibawa pada keadaan masa lampau Kerajaan Siak. Beberapa koleksi benda antik yang asli juga disimpan di Museum Nasional Jakarta untuk menjaga keawetannya.
Bagian dalam Istana Siak. Foto : Kelana Riau/Afifah |
Pada dinding istana dihiasi dengan keramik khusus buatan Perancis. Lalu di pucuk bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian istana dan juga menjadi ornamen penghias pagar istana. Di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil sebagai penjara sementara dan sekarang dijadikan tempat berjualan suvenir Istana Siak. Tiket masuk ke istana berkisar antara 3000 sampai 5000 rupiah.
Penulis : Salman
Editor : Tantia Shecilia
Penulis : Salman
Editor : Tantia Shecilia
Tidak ada komentar