Menyingkap Pesona Bumi Melayu

  • Info Kelana

    Jajanan Tradisional Khas Suku Banjar, Indragiri Hilir

    Berbicara tentang kuliner di Kota Pekanbaru tak akan pernah ada habisnya. Berbagai keunikan kuliner yang ada menjadi keistimewaan tersendiri bagi para penikmat kuliner. Salah satu tempat yang telah banyak menempati hati para pemburu kuliner adalah Waroeng Padadaan.

    Berawal dari usaha rumahan dan kaki lima, akhirnya tepat pada tahun 2006, Hj.Yulisna, yang merupakan generasi ke tujuh, mencoba membuka bisnis kuliner dengan menyewa sebuah kios kecil yang terbilang sangat sederhana dijalan Hangtuah Pekanbaru yang kemudian diberi nama Waroeng Papadaan. Waroeng Papadaan menghadirkan menu makanan & kue tradisional khas suku Banjar, suku yang telah banyak mendiami kabupaten Indragiri Hilir. Konon, sudah lebih dari 5 generasi orang banjar yang merantau, migrasi, dan ’terdampar’ di Tembilahan. Bahkan hampir 60% penduduk Tembilahan adalah orang banjar. Bahasa sehari-hari yang di gunakan di Tembilahan adalah bahasa banjar serta telah banyak tradisi-tradisi banjar yang masih berkembang di tengah masyarakat sampai sekarang, termasuk kuliner ini.

    Warung Papadaan. Foto : Kelana Riau/Tantia Shecilia

    Di sini, anda dapat menikmati berbagai jenis kue talam antara lain kue Bingka, Amparan Tatak dan Srikaya. Secara umum, bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk membuat kue ini sama, yaitu tepung beras, santan putih, telur, lalu juga ada pisang, nangka dan ubi yang akan menjadi isi di dalamkue ini. Uniknya, tepung beras yang digunakan berasal dari beras yang diblender sendiri, sehingga menghasilkan warna putih yang sempurna pada kue. Sebelum diblender, beras direndam dan setelah itu dibuat menjadi adonan. Pembuatan kue ini tidaklah mudah. Jika saat dikukus adonan tidak masak, maka adonan tidak bisa digunakan lagi, untuk itu perlu kehati-hatian dalam membuat kue ini. Karena itu pula, kue ini biasanya hanya disajikan dalam jumlah yang banyak pada saat bulan Ramadhan.

    Jajan Tradisional di Warung Papadaan. Foto : Kelana Riau/Tantia Shecilia

    Kue srikaya tersedia dalam dua jenis, yaitu srikaya pulut dan srikaya rendang. Perbedaan antara srikaya pulut dan srikaya rendang terletak pada bentuk dan jumlah telur yang digunakan dalam adonan. Kue srikaya pulut berbentuk persegi dan menggunakan 6 buah telur dalam adonannya. Sementara srikaya rendang berbentuk bulat (disertai dengan wadah) dan menggunakan 15 buah telur dalam adonannya. Kue amparan tatak juga tersedia dalam berbagai rasa, yaitu nangka, pisang dan jagung. Sedangkan bingka memiliki rasa pisang, nangka dan ubi.

    Srikaya Rendang. foto : Kelana Riau/Tantia Shecilia

    Aparan Tatak (Kiri), Srikaya (Tengah),  Bingka (Kanan). Foto : Kelana Riau/Tantia Shecilia
    Untuk anda pecinta kuliner yang kebetulan berkunjung ke kota Pekanbaru, tak ada salah nya untuk mencoba berkunjung dan mencicipi hidangan lezat yang ada di Waroeng Papadaan dengan harga 2500 rupiah tiap kuenya. Cita rasa kelezatannya membuat Waroeng Papadan tetap bertahan dab tetap digemari banyak orang hingga saat ini.

    Penulis : Tantia Shecilia

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad